Jumat, 29 Juni 2012

Alasan Pria Jarang Pergi Ke Dokter



Alasan Pria Jarang Pergi Ke Dokter

    Pria   kurang   menyadari
gangguan kesehatan dirinya
dan  lebih  malas melakukan
pemeriksaan ke dokter.alasan
dibalik kecenderungan tersebut
sebenarnya bukan karena pria
jarang sakit,melainkan karena
pria  jarang  "merasa" sakit.

Sebagai pribadi yang maskulin
Pria cenderung merasa cukup kuat untuk mengatasi sendiri
masalah kesehatan. Anggapan ini kemudian memunculkan
banyak alasan untuk tidak pergi kedokter meski punya keluhan.

Beberapa alasan pria jarang ke dokter adalah sebagai
berikut, dikutip dariAskmen, Selasa (13/7/2010):

1. Merasa baik-baik saja
     Sebuah survei menunjukkan, 36 persen pria hanya akan
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami sakit parah.
Artinya  jika  tidak  ada  masalah  yang di  rasakan  sangat
mengganggu, sebagian pria malas menemui dokter untuk
sekedar berjaga-jaga. Padahal penyakit-penyakit berbahaya
seperti masalah jantung  dan  pembuluh darah tidak selalu
mudah dideteksi hanya dari gejala,karena baru muncul pada
tahap  sangat  parah.  Selain  itu, beberapa  infeksi  menular
seksual (IMS)  juga  tidak  menampakkan  gejala. 

2. Merasa cukup tangguh menghadapi sakit 
      Tidak seperti wanit yang cenderung terbuka terkait masalah
kesehatan,pria yang banyak mengeluh cenderung merasa tidak
maskulin. Ungkapan bahwa 'Big boys don't cry' adalah alasan
mengapa pria tidak pernah mengunjungi dokter untuk keluhan
yang dirasakan  ringan seperti  lecet,  memar atau luka bakar.
Padahal beberapa masalah serius  dapat berawal dari keluhan
ringan. Contoh ekstrem adalah  luka kecil  bisa terkena infeksi,
kemudian   jaringan  di  sekitarnya   membusuk dan  harus  di
amputasi.

3. Tidak ada yang 'mengomeli'
      Pria yang tidak punya pasangan atau tidak  tinggal  dengan
ibunya biasanya lebih jarang pergi ke dokter.Kenyataannya,
wanita  lebih peduli tentang kesehatan sehingga kali lebih
sering  mengunjungi  dokter di bandingkan pria.  Barangkali
itulah sebabnya, wanita bisa hidup lebih lama daripada pria. 

4. Tidak mau diomeli
      Saking pedulinya, seorang istri atau pacar bisa saja malah
mengomeli  pasangannya  ketika ketahuan punya   penyakit.
Saran,  masukan,  nasehat,  atau  sekedar   mengingatkan
waktunya  minum   obat,  rasanya tentu membosanan bagi
sebagian pria. Oleh karena itu, beberapa pria memilih tidak
pergi  ke dokter  dan membiarkan penyakit sembuh dengan
sendirinya.

5. Tidak punya waktu
      Alasan paling umum mengapa pria jarang ke dokter adalah
terlalu  sibuk.  Seorang  pria  harus  berangkat  kerja  pagi-pagi,
kemudian  pulang  malam  ketika  sebagian besar klinik dan
praktik dokter sudah tutup.Di masa kini,sebenarnya tidak sulit
menemukan  klinik yang membuka layanan selama 24 jam.
Memanfaatkan  cuti  sehari  untuk memeriksakan  diri  juga
bukan ide yang buruk bagi pria yang peduli dengan masalah
kesehatan.


Tidak ada komentar:

dolanan

Ayo melu

  © http://chluat.blogspot.com/ The Transformers by chluat maja singa 2012