Alasan Pria Jarang Pergi Ke Dokter
Pria kurang menyadari
gangguan kesehatan dirinya
dan lebih malas melakukan
pemeriksaan ke dokter.alasan
dibalik kecenderungan tersebut
sebenarnya bukan karena pria
jarang sakit,melainkan karena
pria jarang "merasa" sakit.
Sebagai pribadi yang maskulin
Pria cenderung merasa cukup kuat untuk mengatasi sendiri
masalah kesehatan. Anggapan ini kemudian memunculkan
banyak alasan untuk tidak pergi kedokter meski punya keluhan.
Beberapa alasan pria jarang ke dokter adalah sebagai
berikut, dikutip dariAskmen, Selasa (13/7/2010):
1. Merasa baik-baik saja
Sebuah survei menunjukkan, 36 persen pria hanya akan
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami sakit parah.
Artinya jika tidak ada masalah yang di rasakan sangat
mengganggu, sebagian pria malas menemui dokter untuk
sekedar berjaga-jaga. Padahal penyakit-penyakit berbahaya
seperti masalah jantung dan pembuluh darah tidak selalu
mudah dideteksi hanya dari gejala,karena baru muncul pada
tahap sangat parah. Selain itu, beberapa infeksi menular
seksual (IMS) juga tidak menampakkan gejala.
2. Merasa cukup tangguh menghadapi sakit
Tidak seperti wanit yang cenderung terbuka terkait masalah
kesehatan,pria yang banyak mengeluh cenderung merasa tidak
maskulin. Ungkapan bahwa 'Big boys don't cry' adalah alasan
mengapa pria tidak pernah mengunjungi dokter untuk keluhan
yang dirasakan ringan seperti lecet, memar atau luka bakar.
Padahal beberapa masalah serius dapat berawal dari keluhan
ringan. Contoh ekstrem adalah luka kecil bisa terkena infeksi,
kemudian jaringan di sekitarnya membusuk dan harus di
amputasi.
3. Tidak ada yang 'mengomeli'
Pria yang tidak punya pasangan atau tidak tinggal dengan
ibunya biasanya lebih jarang pergi ke dokter.Kenyataannya,
wanita lebih peduli tentang kesehatan sehingga 4 kali lebih
sering mengunjungi dokter di bandingkan pria. Barangkali
itulah sebabnya, wanita bisa hidup lebih lama daripada pria.
4. Tidak mau diomeli
Saking pedulinya, seorang istri atau pacar bisa saja malah
mengomeli pasangannya ketika ketahuan punya penyakit.
Saran, masukan, nasehat, atau sekedar mengingatkan
waktunya minum obat, rasanya tentu membosanan bagi
sebagian pria. Oleh karena itu, beberapa pria memilih tidak
pergi ke dokter dan membiarkan penyakit sembuh dengan
sendirinya.
5. Tidak punya waktu
Alasan paling umum mengapa pria jarang ke dokter adalah
terlalu sibuk. Seorang pria harus berangkat kerja pagi-pagi,
kemudian pulang malam ketika sebagian besar klinik dan
praktik dokter sudah tutup.Di masa kini,sebenarnya tidak sulit
menemukan klinik yang membuka layanan selama 24 jam.
Memanfaatkan cuti sehari untuk memeriksakan diri juga
bukan ide yang buruk bagi pria yang peduli dengan masalah
kesehatan.